Jakarta ditargetkan masuk dalam 20 besar kota global pada 2045. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyiapkan kajian perencanaan Jakarta menuju kota global yang tertuang dalam buku ”Jakarta Rise#20: Path Towards Top 20 Global City”. Buku ini menjadi peta jalan yang memandu Jakarta menuju peringkat 20 besar kota global sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJD) DKI Jakarta Tahun 2025-2045.
Hari ini, Kamis (6/3), Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meluncurkan buku “Jakarta Rise#20: Path Towards Top 20 Global City”. Buku ini adalah hasil kolaborasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta bersama global management consulting company AT. Kearney.
Dalam sambutannya, Gubernur Pramono menyatakan, perbaikan pelayanan masyarakat menjadi kunci utama untuk mencapai Top 20 Global City. Ia berharap di era lima tahun kepemimpinannya, wajah Jakarta lebih ramah dengan memprioritaskan pelayanan warga yang optimal, didukung Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) berkualitas.
”Kalau mau Jakarta ini peringkatnya naik, itu yang diselesaikan terlebih dahulu. Tidak ada lagi kata kunci ’Kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah’. Yang ada sekarang adalah mari sama-sama kita bantu menyelesaikan persoalan lapangan di Jakarta ini. Buat saya itu prinsip,” tegas Gubernur Pramono di Ruang Pola, Balai Kota DKI Jakarta.
Menurut Gubernur Pramono, ada tujuh pilar utama yang merupakan visi mencapai Top 20 Global City, yaitu pilar bisnis ekonomi; masyarakat dan tenaga kerja; pariwisata dan branding; lingkungan dan keberlanjutan; infrastruktur dan mobilitas; research and development (R&D) dan inovasi; serta tata kelola kelembagaan dan pembiayaan. Lebih lanjut Gubernur Pramono mengungkapkan, hal lain yang harus diselesaikan adalah persoalan disparitas, yaitu perbedaan antara kaya-miskin yang masih mencolok.
Ia juga mengatakan, Jakarta secara de facto masih jadi Ibu Kota Negara Republik Indonesia karena Peraturan Presiden (Perpres) belum ditandatangani. Momentum ini harus dapat dimanfaatkan untuk memperkuat dukungan Pemerintah Pusat terhadap upaya Jakarta menuju Top 20 Global City.
“Salah satu hal yang paling mendasar, Jakarta tetap menjadi episentrum ekonomi nasional, Jakarta menjadi kota global, kalau nanti ibu kota negara sudah sepenuhnya pindah ke IKN, maka Jakarta akan jadi ibu kota ASEAN. Kantor ASEAN saja di sini,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda DKI Jakarta Atika Nur Rahmania mengatakan, buku “Jakarta Rise#20: Path Towards Top 20 Global City” disajikan secara bilingual, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Terdapat delapan seri buku dengan delapan tema yang diangkat. Buku 1: Visi dan Misi, Buku 2: Bisnis dan Ekonomi, Buku 3: Masyarakat dan Tenaga Kerja, Buku 4: Pariwisata dan Penjenamaan Kota, Buku 5: Lingkungan dan Berkelanjutan, Buku 6: Infrastruktur dan Mobilitas, Buku 7: Litbang dan Inovasi, dan Buku 8: tata Kelola, Kelembagaan dan Pembiayaan.
“Buku ini memberikan gambaran Kota Jakarta saat ini, mulai dari kekuatan, peluang dan tantangan yang kemudian diformulasikan untuk menjadi peta jalan yang komprehensif, integratif, dan berkualitas, serta akan menjadi garis besar arah pembangunan Jakarta menuju 20 besar kota global dunia pda 2045,” papar Atika.
Acara ini turut dihadiri Sekda DKI Jakarta Marullah Matali, Penasehat Khusus Presiden Bidang Ekonomi Bambang Brodjonegoro, perwakilan kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, perwakilan Kementerian Dalam Negeri RI, perwakilan Kementerian Investasi dan Hilirisasi RI/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), serta Direktur AT. Kearney Indonesia Shirley Santoso.